Puluhan Satgas AMP Luruk Mapolres Probolinggo Kota, Minta Kepastian Kasus Money Politik Diproses

Puluhan Anggota Satgas Anti Money Politik Geruduk Kantor Polresta.(Foto:Dok,NI)

Probolinggo,newsIndonesia.id
 - Puluhan anggota Satgas Anti Money Politik (AMP) mendatangi Mapolres Probolinggo Kota. Untuk mengawal dan memberikan dukungan kepada polisi, dalam menangani kasus politik uang salah satu Calon Bupati Probolinggo, di Desa Giliketapang yang terindikasi masuk unsur tindak pidana pemilu.

Samsudin sebagai Ketua Satgas AMP mengatakan, akan terus mengawal agar jangan sampai penanganan kasus politik uang di Desa Giliketapang berhenti di tengah jalan.

"Kami mewanti-wanti kasus politik uang salah satu Calon Bupati Probolinggo yang terjadi di Desa Giliketapang jangan sampai mangkrak, setelah pihak Gakkumdu Kabupaten Probolinggo melimpahkannya ke wilayah hukum Polres Probolinggo Kota," katanya 

Satgas AMP berkomitmen untuk mendukung kinerja kepolisian dalam menangangi terjadinya politik uang masuk ke ranah pidana.

Koordinator aksi, Sarful menegaskan, jangan sampai kasus politik uang ini ‘mandeg’ begitu saja dan tidak ditangani.

“Harus segera ditindak lanjuti, jangan seperti kasus lainnya yang tidak jelas. Seperti perusakan banner, tambang dan lainnya. Katakan jika tidak mampu Polres Probolinggo Kota ini menangani. Biar kami koordinasi dengan Polri,” jelasnya.

Upaya kawal kasus politik uang ini dilakukan satgas AMP sebagai upaya menjaga marwah demokrasi. Agar tidak dicederai begitu saja oleh oknum penggarong demokrasi. Apalagi tujuannya, untuk memuluskan praktik politik dinasti.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Didik Riyanto mengatakan, begitu menerima berkas pelimpahan dari Bawaslu Kabupaten Probolinggo, pihaknya segera lanjutkan penyelidikan sesuai SoP.

“Sesuai dasar SoP kami lakukan penyelidikan, sudah ada progres, semoga segera terselesaikan dengan lancar tanpa hambatan,” jelasnya.

Di tahap ini, AKP Didik bilang, pihaknya masih periksa sejumlah saksi. Namun belum mengarah pada tersangka. Padahal sudah jelas dalam berkas yang diserahkan Bawaslu, ada terlapor dan dua alat bukti yang kuat.

Berupa video bagi bagi amplop berisi uang saat kampanye paslon nomor urut 1, Zulmi Noor Hasani - Abdul Rasit, di Pulau Gili Ketapang. 


(Presta)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال