Bondowoso, newsIndonesia.id - Perubahan iklim menjadi isu krusial yang harus disikapi dengan langkah nyata. Salah satu cara yang ditempuh Perhutani Jawa Timur, adalah menghijaukan kembali hutan yang ada.
Sebagai langkah nyata menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrim. Bertajuk Tabur Benih dan Penanaman Pinus untuk Sedekah Oksigen, Kepala Divisi Regional (Kadivre) Jawa Timur, Wawan Triwibowo, memimpin langsung penyemaian 3, 97 kilogram benih pinus.
Dari jumlah tersebut, ditargetkan bisa mendapatkan sekitar 12.500 plances atau bibit pinus. Proses dari semai biji sampai menjadi bibit itu, memakan waktu sampai 11 bulan atau hampir setahun.
“Targetnya sekitar 50 ribu plances untuk hutan di wilayah Perhutani Jawa Timur. Bondowoso menjadi pilot project untuk penanaman bibit pinus ini,” katanya, Selasa (12/11/2024).
Kekompakan dalam bekerja, sebuah kekuatan besar yang dibutuhkan untuk bersama- sama menjaga lingkungan hutan
Lima puluh ribuan bibit itu, rencananya bakal ditanam untuk tiga tahun ke depan secara berturut-turut. Dengan rincian, penanaman tahun ketiga pada 2003 sebanyak 1.110 bibit untuk lahan seluas 72.44 hektar.
Lalu tahun kedua 2024 sebanyak 2.902 bibit untuk lahan seluas 66.59 hektar. Serta tahun kesatu 2025 dengan target 45.652 bibit untuk lahan seluas seratus hektar lebih.
“Sejauh ini berdasarkan data BPS, jumlah motor dan manusia itu hampir sama. Bisa dibayangkan berapa gas CO2 yang dikeluarkan kendaraan tersebut,” jelas Wawan.
Bibit pinus yang ada nantinya digunakan untuk menyulam atau mengganti bekas tebangan. Proses penyemaian biji pinus ini melibatkan forkopimca Sumberwringin. Mulai dari camat, Danramil dan Kapolsek setempat.
Selanjutnya, dilakukan penanaman di lahan perhutani petak 31 C-2. “Dengan harapan, nantinya anak cucu kita bisa menikmati dan memanen hasil yang ditanam saat ini. Termasuk oksigen yang dihirup setiap harinya,” tandas Wawan.
Bibit pinus yang ditanam, merupakan bibit unggul, yakni Pinus Bocor Getah (PBG). Keunggulan jenis ini adalah menggunakan bibit terbaik dan menerapkan sistem cangkok.
Sementara itu, Misbakhul Munir selaku Administratur/KKPH Bondowoso mengatakan, para generasi muda agar memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan dengan senang hati.
"Dalam kegiatan ini, selain melibatkan Jajaran Perhutani, Muspicam juga Ikatan Istri Karyawan Perhutani (IIKP) cabang Bondowoso.
(sw)
Tags
Informasi