Siswa SMKN di Malang Belajar Cek Fakta Bareng Mafindo, Antisipasi Hoaks Pilkada 2024

Siswa SMKN 1 Turen Malang Mengikuti Praktek Learning Management System Cek Fakta.(Foto:Dok,NI)

Malang,newsIndonesia.id
- Jelang pelaksanaan pilkada 2024, ratusan siswa di Malang, Jawa Timur, mengikuti pelatihan cek fakta bersama Mafindo Malang.

Salah satunya, siswa dari SMKN 1 Turen, Kabupaten Malang.

Mereka mengikuti praktik Learning Management System (LMS) Cek Fakta yang diselenggarakan oleh Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Malang.

Sebanyak 30 siswa pegiat klub literasi SMKN 1 Turen, belajar cek fakta secara mandiri di lms.cekfakta.com.

Tujuannya untuk menangkal hoaks yang tersebar di internet.

Dalam Kelas Cek Fakta, peserta bisa belajar mandiri, tentang fenomena gangguan informasi.

Verifikasi konten editan, verifikasi foto, verifikasi video dan lokasi.

Aktivitas pembelajaran dimulai dengan pre test, kuis, penugasan, video, komik, infografis, poster dan post test.

“Setiap peserta yang menuntaskan belajar cek fakta berhak atas sertifikat,” kata Kepala Sekolah LMS Cek Fakta MAFINDO, Dimas Fadhila Aprilian Santosa, dikutip Jumat 8 November 2024.

Pembelajaran, dilakukan secara asinkron. LMS Cek Fakta diluncurkan Juli 2024, sasaran pelajar dan mahasiswa yang bisa belajar dimanapun dan kapanpun.

Sebuah fitur edukasi berbasis internet yang bisa akses lewat gawai, tablet, dan komputer jinjing. Bisa diakses mandiri, kapan dan dimanapun. 

Meski peserta memulai bareng, namun belum tentu selesai bersamaan. 

LMS Cek Fakta menyediakan dua kelas, yakni Kelas Cek Fakta dan Kelas Prebunking atau penginderaan hoaks.

LMS juga menyediakan modul ajar yang bisa diterapkan belajar cek fakta secara mandiri. “Gratis dan bersertifikat,” kata Dimas.

Wakil Kepala SMKN 1 Turen bidang Kurikulum Aulia Arie Fatmi menjelaskan generasi Z seperti para siswa, kesehariannya dekat dengan gawai.

Lebih dari empat jam mereka mengakses internet dengan gawai. “Bangun tidur yang dicari gawai. Gawai menjadi partner setiap saat,” katanya. 

Sehingga dibutuhkan literasi digital untuk menangkal kabar bohong atau hoaks yang berkelindan di dunia maya.

Peserta klub kelas cek fakta, katana, merupakan anggota klub literasi sekolah. 

Sehingga diharapkan mereka menularkan dan mengajak temannya untuk belajar cek fakta dengan LMS Cek Fakta MAFINDO.

“Agar tidak sesat di belantara internet. Kerja sama dengan MAFINDO semoga bisa berlanjut,” katanya. 

Salah seorang peserta, Ahmad Khairil Aspia menilai fitur LMS cek fakta mudah dipelajari.

Sehingga bisa cepat belajar cek fakta secara mandiri.

Siswa kelas 11 Teknik Komputer dan Jaringan SMKN 1 Turen mengaku bisa mengenali jenis gangguan informasi dan jenis hoaks.

“Juga belajar sejumlah tools yang digunakan untuk verifikasi foto, video dan lokasi,” katanya. 

Koordinator MAFINDO Wilayah Malang, Anak Agung Ayu Mirah Krisnawati menjelaskan jika hoaks tersebar akibat rendahnya literasi digital.

Litbang MAFINDO mencatat sepanjang 2023 menemukan sebanyak 2.330 hoaks.

Jumlah hoaks politik meningkat dua kali lipat dibandingkan hoaks sejenis.

“Sehingga Kelas Cek Fakta seperti ini harus terus disebarkan, untuk menangkal hoaks,” katanya.

Litbang Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO) mencatat sepanjang menemukan 2.330 hoaks selama tahun 2023, dengan hoaks politik sebanyak 1.292.

645 diantaranya adalah hoaks terkait Pemilu 2024. Jumlah hoaks politik itu dua kali lipat lebih banyak dibandingkan hoaks sejenis pada musim Pemilu 2019 sebanyak 644. 


(SW)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال