Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kota Probolinggo Gelar Seleksi Inovasi Perawat

Persatuan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Probolinggo.(Foto:Dok,NI)

Probolinggo,newsIndonesia.id-
Banyak stigma negatif dalam masyarakat terhadap perawat, dimana cara melayani masyarakat berbeda-beda tergantung di mana mereka bekerja.apakah itu di rumah sakit, klinik, atau puskesmas, apalagi jika itu dari sektor negeri atau swasta. 

Namun, Persatuan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Probolinggo dengan jelas membantah stigma tersebut. 

DPD dan PPNI Kota Probolinggo menilai,bahwa perawat di Kota Probolinggo bekerja dengan profesionalisme tanpa membedakan tempat pelayanan, baik itu rumah sakit, klinik, atau puskesmas dari sektor negeri atau swasta.

Ketua DPRD PPNI Kota Probolinggo, Nur Samsu, menyatakan bahwa pembinaan terus dilakukan kepada anggota PPNI agar mereka tetap profesional dalam memberikan pelayanan kepada pasien. 

Salah satu upaya pembinaan yang dilakukan adalah melalui inovasi, dan hari ini masing-masing perawat yang telah disaring akan menyampaikan paparan inovasinya yang akan dilombakan di tingkat Jawa Timur.

"Inovasi-inovasi yang dipresentasikan hari ini meliputi manajemen risiko dalam pelayanan pasien serta digitalisasi pelayanan sesuai dengan perkembangan zaman yang sudah masuk ke era digital,"pungkasnya.

PPNI terus mendorong agar profesionalisme tetap dipegang teguh oleh para perawat di Kota Probolinggo. 

Yeny Rosyidah selaku ketua Panitia Seleksi Inovasi menjelaskan,bahwa proses seleksi perawat inovatif telah dilakukan sejak November 2024 dan hari ini merupakan puncaknya.

"Dari 16 perawat yang melakukan presentasi, terdapat 8 perawat dari rumah sakit negeri maupun swasta, dan 8 perawat dari puskesmas dan klinik swasta. Dua orang perawat terpilih untuk mewakili Kota Probolinggo dalam lomba inovasi perawat tingkat Jawa Timur, termasuk tes tulisan,"terangnya.

Salah satu perawat peserta seleksi, Mimin Setiyaningsih menyampaikan salah satu inovasi yang dilombakan yakni terapi bermain bagi anak yang sedang sakit. Yaitu dengan menggunakan media edukasi berbasis QR Code untuk memberikan pembelajaran kepada anak-anak.

"Dengan metode ini, kita dapat memberikan edukasi kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, serta mengurangi ketergantungan mereka pada gadget," jelas Mimin Setiyaningsih dari RSUD Ar Rozy.

Semua inovasi yang dikembangkan oleh para perawat ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Probolinggo.


(yuli)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال